Keterlacakan

Pembangunan Berkelanjutan

Keterlacakan

Memastikan keterlacakan sangat penting bagi komitmen REA terhadap produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Dengan memetakan setiap tahap rantai pasok, dari perkebunan hingga pabrik, kami memastikan bahwa operasi kami selaras dengan kebijakan keberlanjutan kami, Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi serta standar global seperti EUDR. Pendekatan ini pada akhirnya mendorong transparansi dan manajemen risiko yang efektif di seluruh rantai pasokan kami.

Upaya penelusuran kami ditinjau secara berkala dan diverifikasi secara eksternal, memastikan integritas data dan kepatuhan terhadap standar internasional tetap terjaga.

Keterlacakan hingga ke Pabrik
Keterlacakan hingga ke Perkebunan

Menetapkan keterlacakan hingga ke pabrik sangat penting untuk memastikan setiap Tandan Buah Segar (TBS) yang kami proses dapat ditelusuri kembali ke salah satu dari 3 pabrik REA dimana tempat TBS tersebut disuling. Hal ini termasuk mengumpulkan data seperti nama pabrik, perusahaan induk, koordinat geografis, dan detail operasional. Bagi REA, keterlacakan hingga ke pabrik sangat penting karena memungkinkan kami menilai praktik berkelanjutan pemasok kami, memverifikasi kepatuhan mereka terhadap kebijakan kami, serta standar keberlanjutan lokal dan global, untuk produksi minyak sawit yang etis dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan menjaga keterlacakan 100% hingga ke pabrik, kami dapat mengelola risiko rantai pasok secara efektif, meningkatkan transparansi, dan memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan.

Pendekatan Kami

Kami mengambil pendekatan yang komprehensif dan inklusif terhadap keterlacakan, dengan tujuan menciptakan rantai pasok yang transparan dan bebas deforestasi. Kami bekerja sama dengan petani swadaya, koperasi, dan pemasok pihak ketiga untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keberlanjutan kami dan standar internasional seperti RSPO, ISCC, dan EUDR. Strategi kami meliputi:

Keterlibatan Pemasok
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan
Integrasi Teknologi

Membangun hubungan dengan pemasok secara langsung dan tidak langsung untuk mendorong praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan serta meningkatkan keterlacakan ke perkebunan.

Metodologi

REA menerapkan metodologi sistematis untuk mencapai keterlacakan penuh, mencakup pemasok langsung dan tidak langsung. Proses kami meliputi:

Pengumpulan Data dan Verifikasi
Penilaian berbasis Risiko
Pemantauan Satelit
  1. Pengumpulan koordinat geolokasi dan peta poligon dari pemasok sebagai bagian dari proses uji tuntas, sejalan dengan RSPO dan EUDR.
  2. Verifikasi koordinat geolokasi dan peta poligon untuk semua petani swadaya saat ini dan di masa depan serta perkebunan mereka untuk memastikan kepatuhan terhadap standar RSPO dan EUDR.
Kepatuhan

REA memastikan bahwa semua pemasok memenuhi persyaratan hukum dan keberlanjutan melalui langkah-langkah berikut:

  1. Semua pemasok baru harus menjalani proses uji tuntas dan berkomitmen untuk mematuhi kebijakan REA. Persyaratan ini akan berlaku untuk semua kontrak terkait pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) pada Desember 2024.
  2. Melakukan uji tuntas kepada semua pemasok kami untuk memverifikasi kepatuhan terhadap NDPE, standar RSPO, dan EUDR untuk memastikan bahwa TBS tidak berasal dari area deforestasi dan konservasi lahan gambut.
  3. Pemasok diwajibkan untuk menyerahkan informasi keterlacakan atau peta poligon perkebunan mereka, yang akan diverifikasi oleh tim lapangan REA untuk keakuratannya. Selain itu, semua pemasok saat ini harus memvalidasi peta poligon mereka oleh organisasi independen pada Desember 2025.

 

Transparansi dan Akuntabilitas Rantai Pasok

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, kami menerapkan langkah-langkah keterlacakan dan pemantauan berikut ini:

  1. Keterlacakan ke Pabrik dan Perkebunan:
    100% keterlacakan ke pabrik dan basis data yang menyeluruh berupa koordinat geolokasi tingkat perkebunan.
  2. Uji Tuntas Pemasok:
    Pada tahun 2024, 100% dari 3.743 petani swadaya REA telah dinilai kepatuhannya terhadap kebijakan REA dan persyaratan hukum.
  3. Pemantauan Spasial:
    Pembaruan dua kali seminggu dan analisis risiko menggunakan teknologi satelit untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko deforestasi.