Kami mendorong Pembangunan Berkelanjutan yang selaras dengan Kebijakan Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati kami (2015, diperbarui pada 2022), di mana kami mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan dalam penggunaan pupuk, pengelolaan hama terpadu, dan kesehatan tanah. Praktik-praktik ini dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas hasil, mengurangi masukan kimia, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengadopsi alternatif organik jika memungkinkan.
Untuk memaksimalkan hasil panen sekaligus mengurangi biaya, emisi gas rumah kaca (GRK), dan polusi air, pengelolaan pupuk yang efektif sangat penting. REA menggunakan strategi berkelanjutan dan berbasis data untuk mengaplikasikan pupuk, yang melibatkan:
Kebutuhan nutrisi dinilai dengan memeriksa sampel pelepah kelapa sawit, melakukan uji tanah, dan memeriksa tajuk kelapa sawit secara visual. Tim agronomi kami yang berdedikasi menangani evaluasi ini, yang kemudian divalidasi oleh konsultan agronomi independen.
Strategi pengendalian hama REA menekankan pada meminimalkan penggunaan pestisida kimia dengan menerapkan pendekatan pengendalian hama terpadu (PHT) yang berfokus pada metode pengendalian hayati untuk mengelola hama sambil melindungi lingkungan. Ini berlaku di seluruh operasi dan pemasok kami, yang meliputi:
Pengamatan utama untuk tahun 2024 meliputi:
Penggunaan pestisida rata-rata tetap stabil di 0,1 liter/hektar, konsisten dengan tahun 2023.
Memastikan kesehatan tanah kita sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang perkebunan kita. Di REA, kami menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan ketahanan dan kesuburan tanah, terutama dalam menghadapi tantangan iklim: