Proses Produksi

Proses Produksi

Proses Penanaman Baru

a. Bibit Baru

  • Benih berproduktivitas tinggi diperoleh dari pemasok bersertifikat.
  • Dibesarkan di pembibitan selama 9-12 bulan sebelum ditanam.
  • Pengembangan lahan dimulai setelah memperoleh izin dan kesepakatan dengan masyarakat.
  • Mengikuti Proses Penanaman Baru RSPO untuk:
    • Mencegah deforestasi.
    • Melindungi area HCV (Nilai Konservasi Tinggi) dan HCS (Kawasan Stok Karbon Tinggi).
    • Memperoleh FPIC (Persetujuan bebas, Didahulukan, dan Diinformasikan) dari masyarakat setempat.

b. Area Tanaman Belum Menghasilkan

  • Persiapan lahan mencakup pembangunan jalan, jembatan, dan penanaman tanaman penutup tanah jenis legum. Bibit ditanam dengan pola segitiga (143 pohon/ha) atau dibuatnya terasering pada lereng.
  • Pohon Kelapa Sawit menghasilkan buah sekitar 30 bulan setelah ditanam.
    • Terasering di area berbukit.
    • Tanaman penutup tanah jenis legum digunakan untuk fiksasi nitrogen dan menjaga kesehatan tanah.
    • Riparian buffer untuk melindungi badan air.
  • Jalan dan jembatan dibangun dengan gangguan lahan seminimal mungkin.
  • Sistem drainase alami dipertahankan untuk mencegah banjir.

Panen

  • TBS dipanen secara manual setiap 10 hari untuk mendapatkan kematangan optimal dan kualitas minyak yang baik.
  • Pemanen dilatih untuk mengumpulkan buah lepas guna memaksimalkan hasil CPO.

Pengolahan

TBS diolah di tiga pabrik kelapa sawit kami, dengan total kapasitas 240 ton per jam. Prosesnya meliputi:

  • Sterilisasi: Tandan dikukus dengan uap bertekanan.
  • Perontokan: Buah lepas dipisahkan dari tandan.
  • Pengepresan: CPO diekstraksi dari mesokarp.
  • Pemecahan Biji: Inti Sawit diolah untuk menghasilkan CPKO.

Pengiriman

CPO dan CPKO yang dihasilkan diangkut melalui:

  • Tongkang Sungai: Produk dibawa menyusuri sungai menuju terminal trans-shipment.
  • Truk Tangki: Pada musim kemarau, truk digunakan untuk memastikan kelancaran logistik. 

Dari terminal, produk dikirim ke pembeli di pasar domestik dan internasional.